Memasuki Bulan Ramadhan 1444 H, Masjid Besar Pakualaman Kembali Menyelenggarakan Ibadah Terawih Berjama’ah Usai Pandemi Tahun Lalu

Memasuki Bulan Ramadhan 1444 H, Masjid Besar Pakualaman Kembali Menyelenggarakan Ibadah Terawih Berjama’ah Usai Pandemi Tahun Lalu

Masjid Besar Pakualaman didirikan pada tahun 1824 yang termasuk dalam Masjid Cagar Budaya ini, mulai kembali ramai berdatangan jamaah dari waktu maghrib menjelang isya pada Senin, (27/03/2023). Akan tetapi, salah satu panitia Ramadhan Masjid Besar Pakualaman, bapak Hudri selaku Bendahara panitia Ramadhan menjelaskan bahwa adanya penurunan jumlah jamaah yang cukup signifikan mulai dari hari pertama sampai Senin kemarin, yakni 300 jamaah menjadi 250 jamaah.

Jamaah pada masjid tersebut dikabarkan didominasi oleh warga Muhammadiyah, meskipun bukan masjid Muhammadiyah. Bapak Hudri pun menambahkan bahwasanya isian materi tarawih tidak ada ketentuan khusus, hanya saja ditekankan pada penguatan aqidah. Salah satu motivasi shalat, yakni makna tingkatan ihsan. Dalam hadits disebutkan,"Engkau beribadah kepada Allah seolah-olah engkau melihat-Nya, maka apabila kamu tidak bisa (beribadah seolah-olah) melihat-Nya, maka sesungguhnya Dia melihatmu.” 

“Sehingga dalam hal ini, shalat itu adalah tanda kepatuhannya seorang hamba kepada Allah. Karena sedekat-dekatnya hamba kepada Allah adalah ketika di waktu sujud." ujar ustadz Dwi Yunianto, M. Pd. selaku Imam dan penceramah Masjid Besar Pakualaman, Senin (27/03/2023). Tak hanya melaksanakan tarawih, para jamaah dan anak-anak di lingkungan sekitar juga melantunkan Al-Qur'an usai shalat tarawih dengan membentuk halaqah sesuai kelompok usia dan gender.


Komentar